Senin, 18 Juni 2012

10 Jejaring Sosial terpopuler

Dua bulan lalu, Google meluncurkan Google+. Jejaring sosial itu kini telah menarik 25 juta pengguna. Tapi jumlah itu masih sedikit bila dibandingkan dengan situs sosial lain.

Berikut ini 10 jaringan sosial terpopuler di dunia:

1. Facebook
Sampai saat ini Facebook masih memimpin dengan 750 juta pengguna. Tahun depan rencananya akan 'go public' dengan nilai yang dilaporkan sebesar US$ 100 miliar.

2. Qzone
Jaringan sosial ini menyediakan tempat menyimpan buku harian, berbagi foto dan mendengarkan musik. Walaupun situs dengan 480 juta pengguna ini memungut bayaran, perkembangannya sangat pesat di China.

3. Twitter
Dengan karakter pesan mencakup link ke konten online, Twitter telah mencapai 200 juta pengguna. Hal ini menarik sejumlah selebriti dunia dan mereka menyarankan situs itu dinilai sebesar US$ 10 miliar.

4. Renren
'Facebook China' ini populer di kalangan siswa. Jumlah penggunanya mencapai 160 juta orang. Diantaranya, 32.000 di universitas, 56.000 sekolah tinggi dan 85.000 dari perusahaan yang terdafatar di situs.

5. VKontakte
Seperti Renren, situs berjumlah 135 juta pengguna ini menawarkan fungsi mirip Facebook. Tetapi sebagian besar digunakan pengguna internet di Rusia.

6.Badoo
Situs ini dikelola dan dijalankan perusahaan Siprus di London. Sebagian besar penggunanya yang berjumlah 124 juta orang ini berbasis di Amerika Latin, Spanyol, Italia dan Prancis.

7.Bebo
Pernah dibeli AOL seharga US$ 850 juta. Lalu jejaring sosial dengan 117 juta pengguna ini, tahun lalu dijual ke Criterion Capital Partners kurang dari US$ 10 juta. Lalu diluncurkan kembali pada Februari lalu berdesain baru.

8.Linkedln
Jaringan sosial berbasis bisnis ini sahamnya melayang di pasar saham Amerika Serikat pada April lalu. Kejadian yang dialami jejaring sosial berjumlah 115 juta pengguna itu, bersamaan dengan harga saham yang dua kali lipat di hari pertama.

9.Orkut
Situs lain milik Google sangat populer di India dan Brazil. Namun gagal untuk membuat banyak dampak di negara lain. Kini penggunanya mencapai 100 juta orang.

10. MySpace
Pertama kali peluncuran MySpace begitu mendominasi pasar jaringan sosial. Tetapi eksistensinya menurun dari 2008. Kemudian dijual kepada Specific Media dan Justin Timberlake sebesar US$ 35 juta pada bulan Juni. Saat ini sudah ada 50 juta pengguna.
http://metrotvnews.com

Gawat ! 5 Kebudayaan Indonesia yang mulai pudar

1. Cium Tangan Pada Orang Tua
Kita sebagai orang Indonesia yang berbudi luhur pasti tahu dengan budaya yang akan dibahas ini, tapi belakangan kita bisa melihat, merasakan (bahkan mungkin mengalami) udah mulai berkurang. Jadi, kami coba angkat deh, supaya Anda mau mengembalikan budaya kita, menjadi budaya sesungguhnya
2. Penggunaan tangan kanan
Biasanya sih dibilang “salim“, bila di semasa saya hal ini merupakan kewajiban anak kepada orang tua disaat ingin pergi ke sekolah atau berpamitan ke tempat lain. Sebenarnya hal ini penting loh, selain menanamkan rasa cinta kita sama ortu, cium tangan itu sebagai tanda hormat dan terima kasih kita sama mereka, sudahkah kalian mencium tangan orang tua hari ini?
3. Senyum dan Sapa
Bila di luar negeri sih, saya rasa gak masalah dengan penggunaan tangan baik kanan ataupun kiri, tapi hal ini bukanlah budaya kita. Budaya kita mengajarkan untuk berjabat tangan, memberikan barang, ataupun makan menggunakan tangan kanan.
(kecuali memang di anugerahi kebiasaan kidal sejak lahir)
4. Musyawarah
Ini sih Indonesia banget! Dulu citra bangsa kita identik dengan ramah tamah dan murah senyum. So, jangan sampai hilang, ya! Ga ada ruginya juga kita ngelakuin hal ini, toh juga bermanfaat bagi kita sendiri. Karena senyum itu ibadah dan sapa itu menambah keakraban dengan sekitar kita.
5. Gotong Royong
Satu lagi budaya yang udah jarang ditemuin khususnya di kota-kota besar semisal Jakarta. Kebanyakan penduduk di kota besar hanya mementingkan egonya masing-masing, pamer inilah itulah, mau jadi pemimpin kelompok ini itu dan bahkan suka main hakim sendiri.

Tapi coba kita melihat desa-desa yang masih menggunakan budaya ini mereka hidup tentram dan saling percaya, ga ada yang namanya saling sikut dan menjatuhkan, semua perbedaan di usahakan secara musyawarah dan mufakat. Jadi sebaiknya Anda yang ‘masih’ merasa muda harus melestarikan budaya ini demi keberlangsungan negara Indonesia yang tentram dan cinta damai.

Dan budaya yang terakhir“Itu bukan urusan gue!“, “emang gue pikiran“, Whats up bro? Ada apa dengan kalian? Hayoolah kita sebagai generasi muda mulai menimbulkan lagi rasa simpati dengan membantu seksama, karena dengan kebiasaann seperti inilah bangsa kita bisa merdeka saat masa penjajahan, ga ada tuh perasaan curiga, dan dulu persatuan kita kuat.
  http://forum.vivanews.com/sejarah-dan-budaya/405548-5-kebudayaan-indonesia-yang-%91mulai%92-hilang.html

Alasan anda harus memakai DSLR

Jika Anda ingin meningkatkan dan mengembangkan karir fotografi Anda, adalah penting bagi Anda untuk memiliki kamera DSLR (Digital Single-Lens Reflex). Dibandingkan dengan kamera point-and-shoot atau kamera saku, DSLR memberikan Anda banyak keuntungan yang akan membantu Anda berkembang dalam karir fotografi Anda.
Kelemahan utama dari DSLR dibandingkan dengan kamera compacts (kamera prosumer) dan kamera point-and-shoot adalah dalam hal harga. Namun saat ini Anda dapat membeli kamera DSLR untuk entry level (pemula) yang harganya hampir sama dengan harga kamera prosumer (contoh: Kamera DSLR Canon 1100D). Karena harganya hampir sama, satu-satunya kelemahan dari digital SLR sekarang adalah bobot dan ukurannya.
Artikel ini tidak melarang Anda untuk membeli sebuah kamera point-and-shoot, hal tersebut malah dianjurkan bagi Anda untuk memilikinya sebagai kamera sekunder bila Anda tidak ingin / perlu untuk membawa kamera DSLR yang ukurannya lebih besar. Namun, untuk tujuan memajukan dan berkemb dalam dunia fotografi, DSLR adalah pilihan terbaik Anda.
Berikut adalah alasan-alasan kenapa Anda harus memiliki kamera DSLR jika dibandingkan dengan kamera point-and-shoot dan kamera prosumer.
1.     Memiliki Sensor Gambar (Sensor Image) yang Besar
Mengapa full frame dari kamera DSLR memiliki gambar lebih baik dari kamera yang lebih kecil seperti compacts atau ponsel? Ini karena sensor gambar yang lebih besar pada kamera DSLR. Sensor gambar yang lebih besar berarti area permukaan untuk menyimpan cahaya lebih banyak sehingga kualitas gambar lebih baik.
2.     Memiliki Fleksibilitas Dalam Penggantian Lensa (Interchangeable Lens)
Lensa sama pentingnya dengan body kamera itu sendiri. Kamera DSLR memiliki fleksibilitas untuk meng-upgrade kamera Anda hanya dengan mengganti lensa. Dengan body kamera yang sama Anda dapat manghasilkan foto Macro, foto dengan sudut yang luas (Wide Angle), dll hanya dengan mengganti lensa kamera yang sesuai.
3.     Kualitas Lensa yang Lebih Bagus
Seberapa majunya teknologi, lensa yang lebih kecil pada kamera point-and-shoot tidak akan menghasilkan kualitas yang sama dengan lensa yang lebih besar pada kamera DSLR.
4.     Full Manual Control
Jika Anda ingin menjadi fotografer yang lebih baik, Anda harus mengetahui dan memahami cara mengoperasikan kamera Anda dalam mode Full Manual. Untuk alasan ini, kamera DSLR yang satu-satunya cara untuk pergi untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan untuk mengoperasikan kamera dalam mode Full Manual.
5.     Memiliki File Gambar Dalam Format RAW
Pada dasarnya dengan format RAW, Anda dapat mengedit foto Anda setelah memotret (post processing) tanpa kehilangan kualitas gambar jika dibandingkan dengan format JPEG. Walaupun ada beberapa kamera point-and-shoot yang menawarkan format RAW namun untuk DSLR semuan jenisnya memiliki format RAW.
6.     Lebih Nyaman Dalam Memegang Kamera
Memegang kamera DSLR lebih nyaman terasa di tangan jika dibandingkan dengan kamera point-and-shoot, hal ini disebabkan oleh ukuran kamera DSLR yang lebih besar dan lebih berat sehingga memberikan kenyamanan bagi Anda dalam memegangnya.
7.     Tidak Ada Shutter Lag
Shutter Lag adalah jeda waktu ketika Anda menekan tombol Shutter dan waktu sensor mulai merekam gambar, itu hanya terjadi pada kamera point-and-shoot dan kamera prosumer. Dengan kamera DSLR, tidak ada Shutter Lag, saat Anda menekan tombol Shutter saat itu pula lah gambar mulai direkam.
8.     Flash Eksternal
Fotografi adalah tentang cahaya. Jika Anda tidak memiliki cahaya yang Anda butuhkan, Anda dapat menggunakan pencahayaan eksternal. DSLR unggul dalam sinkronisasi Flash eksternal dengan kamera. Anda dapat memasang langsung di body kamera atau melakukan sinkronisasi jarak jauh yang akan memberikan semua manfaat dalam pencahayaan eksternal.
9.     Memiliki Tingkatan Eksposure
Mampu mengambil gambar dengan beberapa eksposur merupakan nilai tambah jika Anda ingin menghasilkan gambar HDR (High Dynamic Range), kamera DSLR mampu melakukan ini.
10.  Fokus Manual
DSLR memberikan Anda kemampuan untuk melakukan fokus manual pada objek Anda. Hal ini sangat berguna dalam situasi cahaya rendah ketika fokus otomatis sulit mengunci pada objek Anda.
11.  Waktu Start Up Kamera yang Lebih Cepat
Apakah Anda pernah kehilangan momen berharga saat menunggu kamera Anda dinyalakan? Dengan DSLR, waktu Start Up kamera lebih cepat dibandingkan dengan kamera point-and-shoot.
12.  Fokus Auto Lebih Cepat
Ketika beralih ke fokus auto, DSLR lebih cepat fokus dibandingkan kamera point-and-shoot dan kamera prosumer pada saat mengambil gambar secara bersamaan.
13.  Zoom Lebih Cepat
Zoom manual dengan DSLR lebih cepat dan lebih tepat daripada zoom secara elektronik dengan kamera point-and-shoot.
http://otodidakfotografi.blogspot.com/2012/04/13-alasan-kenapa-anda-harus-memiliki.html

Tips Untuk Fotografer Pemula




Untuk fotografer pemula yang ingin belajar lebih lanjut untuk menjadi fotografer profesional, ada beberapa tips yang perlu dicoba sebagai berikut:
1. Jangan langsung membeli kamera yang mahal
Foto yang bagus tidak harus menggunakan kamera yang mahal, dengan kamera poket pun bisa menghasilkan foto yang bagus. Semuanya tergantung kepada seberapa sering Anda memotret, semakin sering memotret maka semakin tahu tentang jenis kamera apa yang Anda butuhkan.

2. Pertimbangkan menggunakan Tripod
Jika Anda memiliki tangan yang tidak kuat atau gemetar pada saat memegang kamera, sebaiknya Anda menggunakan Tripod untuk menjaga kestabilan kamera selama mengambil gambar.

3. Selalu bawa kamera Anda
Momen yang penting sering datang pada saat-saat yang tidak disangka, jika Anda selalu membawa peralatan kamera yang sederhana (cukup tas kecil kamera dan tripod saja) maka Anda tidak akan melewatkan momen penting tersebut untuk diabadikan.

4. Buat daftar objek foto yang Anda inginkan
Pada saat Anda sedang tidak membawa kamera, simpan catatan kecil untuk menuliskan tempat-tempat yang akan Anda tuju kembali untuk diabadikan. Pastikan untuk mencatat setiap detail penting pemotretatan seperti pencahayaan, sehingga Anda dapat kembali pada waktu yang sama atau ketika cuaca yang sama.

5. Jangan mengabaikan objek yang biasa dilihat
Anda mungkin tidak melihat sesuatu yang menarik untuk di foto di ruang tamu atau di halaman belakang rumah Anda, tapi cobalah cari pada di sekitar Anda dengan sudut pandang yang lain. Anda bisa memotret cahaya dengan trik yang menarik atau memotret beberapa bunga-bunga liar yang Anda temukan di halaman belakang rumah. Seringkali objek yang sederhana menghasilkan foto yang menarik untuk dilihat.

6. Nikmati proses belajar fotografi
Bagian terbaik dari hobi yang dimiliki seperti fotografi adalah tidak pernah kehabisan bahan untuk belajar. Inspirasi fotografi adalah semua hal sekitar Anda. Lihatlah segala sesuatu dari kacamata fotografer dan Anda akan melihat kesempatan yang tidak pernah Anda perhatikan sebelumnya.

7. Ambil keuntungan dari sumber informasi gratis untuk belajar
Browsing melalui Flickr, forum fotografi, blog dan website tentang fotografi akan memberikan informasi, tips dan inspirasi untuk belajar fotografi secara gratis. Anda juga dapat Googling untuk mencari blog dan website yang menyediakan informasi tentang fotografi.

8. Bereksperimen dengan beberapa setting-an di kamera
Membaca buku manual kamera penting dilakukan untuk mengerti tentang simbol-simbol dan fitur-fitur yang terdapat pada kamera. Anda dapat bereksperimen memotret dengan beberapa setting-an untuk mempelajari efek yang ditimbulkan, setting-an tersebut dapat Anda pelajari kembali jika file foto sudah dipindahkan ke komputer (lihat di Details Properties file foto). 

9. Pelajari aturan dasar fotografi
Informasi online tentang fotografi mudah ditemui dengan browsing di internet, mulailah dengan beberapa artikel tentang komposisi objek foto. Anda dapat mempelajari nya juga melalui fotografer yang sudah berpengalaman tentang aturan dasar fotografi.

10. Memotret secara teratur
Cobalah memotret setiap hari atau buat jadwal memotret yang teratur untuk mempraktekkan ilmu fotografi yang telah dipelajari sehingga Anda tidak mudah melupakannya.

11. Jangan takut untuk bereksperimen. 
Jika Anda menggunakan kamera digital, biaya kesalahan memotret adalah gratis alias hasil foto Anda yang salah setting dapat dihapus. Jadi bereksperimen lah sebebas-bebasnya terhadap setting-an di kamera dan Anda pasti akan belajar banyak dalam proses tersebut.
http://otodidakfotografi.blogspot.com/2011/12/11-tips-untuk-fotografer-pemula.html

Komposisi Dasar dan Sudut Pengambilan Gambar




Definisi Komposisi
Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto). Dengan komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak dipandang  dengan pengaturan letak dan perbandaingan objek-objek yang mendukung dalam suatu foto. Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian.
Tujuan Mengatur Komposisi Dalam Fotografi
1.    Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek foto.
2.    Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud sebuah kesatuan (unity) dalam karya.
3.    Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam pribadi pemotret.
Jenis-Jenis Komposisi :
  1. Garis
Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus, melingkar / melengkung. Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman dan kesan gerak pada sebuah objek foto. Ketika garis-garis itu digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah foto menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
  1. Bentuk
Komposisi ini biasanya dipakai fotografer untuk memberikan penekanan secara visual kualitas abstrak terhadap sebuah objek foto. Biasanya bentuk yang paling sering dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan lingkaran.
  1. Warna
Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan “mood color” (keserasian warna) sebuah foto terutama pada foto – foto “pictorial” (Foto yang menonjolkan unsur keindahan)
  1. Gelap dan Terang
Komposisi ini sebenarnya dipakai oleh fotografer pada era fotografi analog masih berkembang pesat terutama pada pemotretan hitam putih. Namun, sekarang ini, ditengah – tengah era digital komposisi ini mulai diterapkan kembali. Kini pengkomposisian gelap dan terang digunakan sebagai penekanan visualitas sebuah objek. Kita dapat menggunakan komposisi ini dengan baik apabila kita mampu memperhatikan kontras sebuah objek dan harus memperhatikan lingkungan sekitar objek yang dirasa mengganggu yang sekiranya menjadikan permainan gelap terang sebuah foto akan hilang.
  1. Tekstur
Yaitu tatanan yang memberikan ksan tentang keadaan prmukaan suatu benda (halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut,dsb). Tekstur akan tampak dari gelap terang atau bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat pemotretan.

Penerapan Komposisi Dalam Pemotretan
Dalam pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu sebuah pemahaman tentang kaidah – kaidah tentang komposisi. Yang antara lain:
Ø   Rule of Thirds  (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan)
Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto

Ø   Sudut Pemotretan (Angle of View)
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik,
jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.

Ø   Format : Horizontal dan vertikal
Proposi pesrsegi panjang pada view vender pada kamera memungkinkan kita untuk memotret dengan menggunakan format landscape(horisontal) maupun portrait (vertikal). Format pengambilan gambar dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir.
Ø   Dimensi
Meskipun foto bercerita dua dimensi, yang artinya semua terekam diatas satu bidang. Namun, sebenarnya foto dapat dibuat terkesan memiliki kedalaman, seolah-olah dimensi ketiga. Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak, Dimensi dapat terbentuk apabila adanya jarak, jika kita menampilkan suatu obyek dalam suatu dimensi maka akan terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi diperlukan adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang dan garis.

Sudut Pengambilan Gambar ( Camera Angle )
Dalam fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:
§   Bird Eye
Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang sedang dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan pemberian kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan dengan POI (Point Of Interest).
§   High Angle
Pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
§   Eye Level
Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar /  sama seperti mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita missal, anak – anak.
§   Low Angle
Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namu, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.
§   Frog Eye
Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.

Field Of View
Beberapa jenis komposisi yang umum digunakan dari segi ukuran (field of view) yang akan diambil adalah sebagai berikut :
a. Extreme Close Up
Pengambilan gambar yang sangat dekat sekali dengan objek, sehingga detil objek seperti pori-pori kulit akan jelas terlihat.
b. Head Shot
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga dagu.
c. Close Up
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga bahu.
d. Medium Close Up
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dada.
e. Mid Shot (setengah badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga pinggang.
f. Medium Shot (Tiga perempat badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga lutut.

g. Full Shot (Seluruh Badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga kaki.

h. Long Shot
Pengambilan gambar dengan memberikan porsi background atau foreground lebih banyak sehinnga objek terlihat kecil atau jauh.


Beberapa jenis komposisi dari segi banyaknya manusia sebagai objek yang difoto adalah sebagai berikut :
a. One Shot
Pengambilan gambar untuk satu orang sebagai objek.
b. Two Shot
Pengambilan gambar untuk dua orang sebagai objek.
c. Three Shot
Pengambilan gambar untuk tiga orang sebagai objek.
d. Group Shot
Pengambilan gambar untuk sekelompok orang sebagai objek.

Kamis, 14 Juni 2012

Daftar 10 lagu teromantis (menurut saya)



 1. I do it for you (Bryan Adams)
 2. Nothing's gonna change my love on you (George Benson)
 3. Until i find you again (Richard Max)
 4. My heart will go on (Celine Dion)
 5. When i need you (Rod Stewart)
 6. From this moment (Shania Twain)
 7. Endless love (Mariah Carey & Luther Vandross)
 8. I will always love you (Whitney Houston)
 9. My Valentine (Martina McBride)
 10. I can't stop loving you (Martina McBride)

Penjelasan ISO dan Diafragma (aperture)


Inti dari sebuah kegiatan fotografi adalah cahaya. Ketersediaan cahaya yang memadai adalah mutlak diperlukan jika kita ingin menghasilkan sebuah karya foto yang layak. Cahaya ini dibagi dalam 2 jenis pokok; yaitu cahaya visible dan cahaya invisible. Cahaya visible adalah cahaya normal yang dapat tertangkap oleh mata manusia, baik itu cahaya alami yang bersumber dari cahaya matahari maupun cahaya buatan manusia yang bersumber pada lampu continues maupun flashlight atau yang biasa dikenal dengan sebutan blitz. Cahaya invisible contohnya adalah seperti dalam pemotretan dengan infra merah atau sinar X untuk rontgen.
Teknik fotografi sesungguhnya adalah teknik kompensasi. Kompensasi dari beberapa kerja teknis kamera. Tiga hal utama dari kinerja kamera tersebut adalah ISO, DIAFRAGMA dan SHUTTER SPEED. Ketiga hal inilah yang sesungguhnya paling berperan dalam teknis fotografi meski masih sangat banyak aspek teknis lainnya yang terdapat dalam sebuah kamera.
1. ASA/ISO (Kepekaan media terhadap cahaya)
Media yang dipakai dalam fotografi konvensional adalah suatu lapisan tipis (film) yang peka terhadap cahaya berupa butiran-butiran halus. Kepekaan terhadap cahaya ini dikategorikan dengan satuan ASA/ISO. Dalam fotografi digital media penerima cahaya ini berwujud sensor. Bedanya, kepekaan (ISO) pada sensor bisa diatur sewaktu-waktu tanpa perlu mengganti sensor.
Angka untuk ASA/ISO yang umum digunakan adalah 25, 50, 100, 200, 400 dan seterusnya yang merupakan kelipatan dari angka sebelumnya. Semakin besar angka ASA/ISO maka semakin peka terhadap cahaya dan memiliki butiran yang semakin kasar. Pada kamera digital, data ISO bisa lebih banyak variasi.
Penggunaan ASA/ISO dengan angka yang besar memungkinkan pemotretan dengan hanya sedikit cahaya seperti dalam ruangan, sore hari/mendung tetapi mempunyai efek hasil gambar yang kasar terutama dalam pencetakan gambar yang besar. Sedangkan ASA/ISO yang kecil membutuhkan banyak cahaya tetapi menghasilkan gambar yang halus dalam pembesarannya.

2. Kecepatan/Shutter speed.
Kecepatan/shutter speed adalah suatu mekanisme di dalam kamera yang mengatur lamanya cahaya yang masuk ke dalam kamera dalam satuan detik. Angka yang tertera di kamera adalah B, 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500 dan seterusnya yang merupakan kelipatan angka sebelumnya. Angka maksimal untuk Kecepatan/Shutter speed tergantung pada kemampuan dari kamera tersebut.
Angka-angka tersebut bukanlah angka yang sebenarnya dalam detik tetapi merupakan penyebut dari pecahan satu per ( 1/x) sehingga dengan angka yang tertera sebesar 60 maka cahaya yang masuk adalah satu per enam puluh detik (1/60 detik).
Efek yang ditimbulkan pada perubahan Kecepatan terutama pada benda bergerak. Benda bergerak yang di ambil dengan kecepatan tinggi akan terlihat diam dan yang diambil dengan Kecepatan rendah akan terlihat garis memanjang.
3. Diafragma
Diafragma adalah suatu mekanisme dalam kamera (lensa) yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Bagian ini terdapat dalam susunan lensa berupa lembaran membentuk lubang/lingkaran yang bisa berubah ukuran. Semakin besar pembukaan diafragma maka semakin banyak cahaya yang masuk dan sebaliknya semakin kecil bukaan diafragma maka semakin sedikit cahaya yang masuk.
Angka yang biasanya tertera untuk diafragma adalah 1,4 - 2,8 - 4 - 5,6 - 8 - 11 - 16 dan 22. Angka yang besar menunjukkan bukaan diafragma yang kecil dan angka semakin kecil maka bukaan diafragma menjadi besar.
Banyaknya angka diafragma dalam suatu lensa tergantung juga pada kemampuan lensa untuk meneruskan cahaya. Misalnya lensa Sudut Lebar/Wide angle dengan susunan lensa sedikit dan pendek akan lebih banyak memasukkan cahaya, biasanya angka diafragma bisa mencapai 1,4 sedangkan pada lensa tele yang susunan lensanya lebih banyak dan panjang biasanya diafragma terendah sekitar 4 atau 5,6. Untuk keperluan khusus ada juga lensa tele dengan diafragma hingga angka 1,4 yang biasanya memiliki lensa yang sangat besar.
Diafragma mempunyai efek pada gambar yang disebut Depth of Field atau Ruang Ketajaman. Misalnya dengan menggunakan diafragma 1,4 atau dengan bukaan lebar maka semua benda sebelum dan sesudah obyek akan terlihat buram. Sedangkan pada penggunaan diafragma 22 atau bukaan kecil benda di depan obyek focus dan di belakangnya akan terlihat jelas.

4. Hubungan ASA/ISO, Kecepatan dan Diafragma.
Ketiga komponen yang mengatur masuknya cahaya ke dalam kamera tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk jumlah cahaya yang masuk dengan porsi yang sama maka dengan perubahan salah satu faktor tersebut harus diimbangi dengan perubahan yang lainnya.
Sebagai contoh, suatu obyek di foto dengan ASA 100, 1/60 dan 5,6 maka bila kita menggunakan ASA 200 maka akan sama hasilnya dengan urutan 1/125 dengan 5,6 atau menggunakan 1/60 dengan diafragma 8

Jenis lensa dan kegunaannya

Lensa adalah “mata” dari kamera dan memainkan peran kunci dalam menangkap kejelasan, warna dan detail gambar. Apakah Sobat seorang fotografer profesional atau pemula? Pilihan lensa yang tepat pastinya akan meningkatkan skill fotografi Sobat. Perlu Sobat ketahui, untuk  kamera tipe point and shoot, lensa kamera tidak dapat dilepas atau diganti, namun dengan Kamera SLR/dSLR kini Sobat dapat menukar dan menggunakan lensa lain dengan tipe yang berbeda.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai lensa, definisi focal length (panjang fokus) dan perluasan jangkauan mungkin akan membantu Sobat untuk memperjelas lensa digital SLR (dSLR). Ketika subyek gambar ada di dalam fokus, focal length  mengukur jarak antara pusat optik lensa dan sensor kamera digital. Hal ini diukur dalam milimeter dan ditampilkan pada lensa yang sebenarnya.
Oh y!a, informasi lain yang dapat Sobat lihat pada lensa yaitu untuk perluasan jangkauan, misal : (35mm-80mm), (50mm-100mm), (200-400mm), dan sebagainya.
JENIS LENSA
Jenis lensa pada umumnya diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu lensa jenis “Prime” yaitu lensa yang memiliki focal length tetap dan lensa”Zoom” yaitu lensa yang memiliki focal length variabel.
Yang termasuk kedalam jenis lensa Prime adalah lensa standar (35 – 80mm), wide-angle (15-28mm), makro (50-100mm), tele (80 – 300mm) dan lensa super telephoto (200-400mm).
Dan, yang termasuk kedalam jenis lensa Zoom adalah lensa wide-angle yang dilengkapi dengan variasi seperti untuk tele atau Standard untuk cakupan tele.
Kalau kamera poket pake lensa jenis mana ya? kamera digital point and shoot atau kita sering menyebutnya kamera poket/saku dilengkapi dengan lensa standar 35 – 80mm. Lensa standar juga dikenal sebagai “normal-lens” Istilah “normal” digunakan untuk jenis ini karena menangkap adegan sebagaimana mata manusia melihatnya. Lensa standar sangat bagus untuk pemotretan sehari-hari, seperti bunga, orang, atau binatang peliharaan.
Wide-angle memberikan pandangan yang lebih luas dari sebuah adegan dimana lensa standar tidak dapat melakukannya. Karena lensa ini menangkap area yang lebih luas sangat cocok digunakan untuk memotret grup/kelompok dan landscape.
Tele digunakan untuk memperbesar gambar atau untuk membawa subjek agar terlihat lebih dekat. Umumnya lensa tele dilengkapi dengan cakupan 75-300 mm. Jika Sobat akan menggerakan cakupan melebihi 35mm akan lebih baik menggunakan tripod atau stabilizer. Stabilizer akan membantu Sobat untuk memegang kamera dengan stabil sehingga menghasilkan gambar yang jelas bahkan jika tangan Sobat gemetar.
Super tele dilengkapi dengan lensa 200-400mm. Jenis ini banyak digunakan untuk menangkap kehidupan liar (wild life) atau burung.
Lensa Makro dirancang untuk menangkap subjek yang kecil agar terlihat  lebih besar. Makro Fotografi adalah jenis pemotretan yang memperbesar ukuran subjek. Seperti namanya lensa makro sangat bagus untuk gambar dekat, seperti bunga, jaring laba-laba, serangga dan benda-benda kecil lainnya.
Digital zoom bekerja dengan cara memotong gambar ke ukuran yang lebih kecil, dan kemudian memperbesar bagian yang di dipotong tersebut untuk mengisi frame.
Optical zoom bekerja seperti digital zoom. Namun lensa hanya mengubah focal length.
Sumber : weddingkumagazine.wordpress.com/2012/02/21/jenis-jenis-lensa-dan-kegunaannya/

Istilah dan fakta tentang lensa

Bagian paling utama dari sebuah sistem pada kamera adalah lensa. Kualitas hasil foto yang dibuat oleh kamera terlebih dahulu ditentukan oleh faktor lensa yang baik, barulah selebihnya diolah oleh sensor dan sistem prosesor gambar pada kamera. Sayangnya saat seseorang menilai baik tidaknya sebuah kamera, faktor lensa justru jadi unsur yang sering terlewatkan, seakan-akan tiap lensa pada kamera adalah sama saja. Seseorang akan lebih cenderung mengejar resolusi yang tinggi, kemampuan ISO tinggi dan sebagainya daripada mencari tahu seberapa baik lensa yang terdapat pada sebuah kamera. Tidak salah memang, karena resolusi adalah faktor yang bisa mengangkat gengsi sebuah kamera, dan jadi hal pertama yang selalu ditanya oleh setiap orang yang melihat kamera kita. Namun setidaknya, dengan mengenal bagaimana lensa yang baik dan apa saja keterbatasannya, kita bisa lebih mengerti kemampuan dari kamera yang kita miliki.
 
Lensa Canon 
Berikut adalah istilah-istilah yang sering digunakan saat kita membahas soal lensa pada kamera :
  • Panjang fokal (focal length) : Menentukan bidang gambar yang dapat diambil oleh kamera. Untuk mengambil bidang gambar yang luas dan lebar, lensa yang digunakan adalah lensa wide (dibawah 35mm). Untuk mendapat gambar dengan sudut pandang normal digunakan lensa normal (sekitar 50mm) dan untuk keperluan mengambil gambar yang jauh diperlukan lensa tele (diatas 100mm). Bila lensa hanya memiliki satu jarak fokal saja disebut lensa fix (tetap), sementara bila fokal lensa bisa berubah disebut lensa zoom. Kemampuan zoom lensa diukur dengan membandingkan tele maksimum terhadap wide maksimum, contoh bila lensa zoom dengan spesifikasi panjang fokal wide 28mm dan tele 280mm, maka disebut dengan lensa zoom 10x (atau 280 dibagi 28). 
  • Kecepatan lensa (lens speed) : Tiap lensa memiliki diafragma yang bertugas mengatur banyaknya cahaya yang bisa melewati lensa. Diafragma bisa membesar dan mengecil sesuai nilai aperture yang ditentukan, dinyatakan dengan nilai f. Untuk memudahkan, ingatlah bahwa bukaan besar memiliki nilai f kecil, dan sebaliknya (bukaan kecil punya nilai f besar). Jadi f/3.5 adalah lebih besar dari f/8. Semakin besar bukaan lensa, semakin banyak cahaya yang bisa dimasukkan melalui lensa, dan memungkinkan pemakaian shutter pada kamera yang semakin cepat. Tiap lensa memiliki bukaan maksimum yang berbeda-beda, bisa amat besar (f/1.4) hingga yang lebih kecil (f/4). Oleh karena itu lensa yang memiliki bukaan besar disebut lensa cepat (bisa memakai shutter cepat) dan lensa yang bukaan labih kecil disebut lensa lambat, karena umumnya sering memaksa kamera memakai shutter yang lebih lambat. 
  • Ketajaman lensa (sharpness) : Menjadi faktor penentu dari hasil foto yang baik, biasanya tidak ada ukuran pasti soal ketajaman, namun dengan melihat hasil uji dari review kamera/lensa terhadap test chart, bisa diketahui ketajaman sebuah lensa. Lensa yang baik idealnya haruslah memberi ketajaman yang seragam pada seluruh bidang gambar, baik di tengah ataupun di tepi/sudut. Demikian pula ketajaman pada lensa zoom, idealnya harus tetap tajam baik pada saat wide atapun saat tele maksimum. 
  • Distorsi lensa (lensa distortion) : Adalah suatu fenomena penyimpangan optik yang tidak bisa dihindari karena lensa akan cenderung membengkokkan bidang gambar yang lurus, utamanya saat posisi wide atau tele. Distorsi saat wide biasa disebut barrel distortion (garis lurus menjadi melengkung keluar) dan disaat tele disebut pincushion (garis lurus menjadi melengkung ke dalam). Namun lensa masa kini telah dilengkapi dengan elemen lensa khusus untuk mengurangi cacat lensa yang mungkin terjadi. Istilah lain yang biasa dipakai dalam menilai lensa adalah vignetting, purple fringing, lens flare, dan bokeh. 
 
Sedangkan yang ini adalah fakta soal lensa :
  • Lensa memiliki banyak elemen di dalamnya. Semakin banyak elemen, jalur lintasan cahaya akan makin rumit dan cenderung menurunkan kualitas dan ketajaman lensa. Maka itu tidak ada dalam sejarah lensa zoom bisa menyamai ketajaman lensa fix, karena banyaknya elemen yang dimiliki sebuah lensa zoom.
  • Lensa wide akan selalu mengalami penyimpangan/distorsi. Untuk itu jangan paksakan memakai lensa wide untuk memotret wajah orang, karena nanti akan tampak bulat dan gendut. Juga hindari memakai lensa wide untuk memotret garis yang lurus. 
  • Ketajaman lensa tidak selalu sama. Ketajaman lensa akan berkurang saat diafragma dibuka maksimal atau dikecilkan minimal (efek difraksi lensa). Lensa zoom pun akan mengalami penurunan ketajaman saat dipakai di posisi tele. Untuk mendapat ketajaman terbaik, gunakan panjang fokal wide hingga normal, dan gunakan nilai diafragma tengah-tengah (sweet spot) sekitar f/5.6 hingga f/8. Bagian tengah lensa selalu lebih tajam dari bagian tepi / sudut. Lensa yang baik memiliki ketajaman yang masih lumayan baik di sudutnya, dan lensa yang buruk akan mengalami penurunan ketajaman yang parah di bagian sudutnya, istilahnya corner bluriness. 
  • Bukaan diafragma maksimal pada lensa zoom bisa berubah. Demi menghindari desain lensa yang rumit, kebanyakan lensa zoom memiliki ciri bukaan diafragma maksimal akan berbeda pada panjang fokal yang berbeda. Perhatikan tulisan pada lensa, contohnya lensa 35-105mm f/2.8-4.5 artinya “pada posisi wide 35mm, bukaan maksimalnya adalah f/2.8, sementara pada posisi tele maksimum 105mm, bukaan maksimalnya turun hingga f/4.5“ 
  • Lensa super zoom banyak mengalami kompromi. Awalnya tidak ada lensa yang memiliki rentang fokal ekstrim, yang bisa mengakomodir kebutuhan sangat wide hingga sangat tele dalam sebuah lensa. Namun kebutuhan pasar dan persaingan antar merk akhirnya menjadikan produsen terpaksa membuat lensa yang serba-bisa (sapujagad) hingga saat ini ada kamera yang lensanya 36x zoom. Lensa semacam ini banyak kompromi terhadap kualitas dan ketajaman, demi memenuhi ambisi mendapat rentang fokal yang panjang.